Renungan Akan Bakat dan Keahlian dari Kebiasaan,
Ulasan Buku "How to Master Your Habits".
Judul : How to Master Your HabitsPenulis :
Felix Y. Siauw
Penerbit :
AlFatih Press
Tahun terbit : 2013
Tebal :
184 halaman + viii
ISBN :
978-602-17997-2-7
Buku ini menjelaskan
bagaimana cara seseorang dapat menguasai suatu keahlian tanpa motivasi, bahkan
tanpa berpikir. Terdengar sedikit membingungkan, karena sebagian orang
menyangka bahwa keahlian adalah sebuah bakat yang telah ada sejak lahir. Tetapi
semua itu dapat dibantah dan dibuktikan oleh Penulis dalam buku ini. Menurut
penulis, keahlian adalah masalah practice
(latihan) dan repetition (pengulangan)
yang akan menghasilkan habits (pembiasaan).
Di awal, penulis
menceritakan kisah-kisah dari Imam Syafi’i dan sahabat-sahabat Nabi Muhammad
SAW. yang memiliki bermacam-macam keahlian dan kebiasaan. Kisah-kisah ini
kemudian mengarahkan pada satu pertanyaan, yaitu “Mengapa ada orang yang punya
begitu banyak keahlian sementara kita hampir tidak memiliki apapun?”. Jawaban
dari pertanyaan ini adalah habits.
Ya, kisah-kisah ini menjadi pengantar buku dan sekaligus motivasi dalam
membentuk habits.
Kemudian, penulis mulai memperkenalkan apa
sebenarnya habits itu. Habits adalah suatu aktivitas yang
dilakukan terus-menerus sehingga menjadi bagian daripada seorang manusia.
Dengan adanya habits kita dapat
melakukan sesuatu secara otomatis, bahkan tanpa berpikir.
Sehingga, mempunyai kemampuan untuk menguasai habits adalah keahlian yang sangat
diperlukan dalam hidup. Menguasai habits berarti
dapat memilih habits mana yang akan
dipertahankan dan mana yang akan dihilangkan. Artinya, kita yang memegang
kendali, bukan dikendalikan.
Habits
dapat terbentuk karena adanya practice
(latihan) dan repetition
(pengulangan). Practice berfungsi
untuk menentukan aktivitas tersebut benar atau salah. Sedangkan repetition berfungsi untuk menyempurnakannya.
Practice makes right, repetition makes
perfect. Kekuatan habits
seseorang ditentukan oleh seberapa banyak practice
dan repetition yang dilakukannya hingga
hal itu sudah menjadi biasa baginya. Bisa karena biasa.
Lama waktu dalam membentuk habits dapat bervariasi, bisa 30, 40, 100 atau 1000 hari. Hal itu
tergantung dari intensitas latihan dan jenis habitsnya. Terkadang, habits
tidak hanya terbentuk karena latihan yang dilakukan seseorang dengan sengaja.
Tetapi juga dari kondisi lingkungan yang memaksa terbentuknya habits pada dirinya.
Dalam buku ini juga, penulis memberikan tips
bagaimana membentuk habits. Pertama,
mulai dari yang kecil atau mudah. Hal kecil tersebut akan otomatis bertambah
seiring dengan repetition yang
dilakukan. Kedua, temukan tempat habits.
Letakkan habits baru pada habits yang sudah ada, semisal
berolahraga “setelah” salat Subuh. Kata “setelah” akan menjadi pemicu atau trigger untuk melakukan habits baru tersebut. Ketiga, berlatih
terus setiap hari.
Menurut pandangan saya sendiri, buku ini memiliki
berbagai kelebihan. Dari segi fisik, sampul buku memiliki desain yang bagus dan
didominasi warna hijau. Sehingga sangat menarik minat pembaca. Selain itu,
sampul dicetak dengan sangat bagus. Dapat dilihat hasil cetakan sampul yang
timbul. Lalu, Buku ini menggunakan kertas yang tebal, baik isi dan sampulnya
sehingga dapat bertahan lama.
Sedangkan dari segi isinya, buku ini sangat mudah
dipahami karena memiliki bahasan yang ringan dan menggunakan contoh-contoh
kegiatan sehari-hari. Kemudian, isi buku ini dijelaskan secara lengkap, mulai
dari pengenalan, konsep, hingga cara membentuk habits. Materi-materi tersebut juga dikelompokkan menjadi
bagian-bagian dengan judul yang langsung menuju isinya. Sehingga pembaca
benar-benar paham dan mudah mengingatnya. Lalu, hal yang saya suka adalah
banyak pepatah atau kata-kata yang sangat memotivasi dan membuat bahasan
tersebut mudah diingat. Selain itu, banyak kisah-kisah Nabi, Sahabat-sahabat,
dan pejuang Islam yang memberikan dorongan untuk mengikuti habits mereka.
Sayangnya terdapat beberapa kekurangan dalam buku
ini, terutama dalam hal penulisan. Banyak ditemukan kesalahan ejaan maupun kata
tidak baku sehingga tidak koheren. Lalu, terdapat beberapa istilah bahasa
Inggris yang kurang dapat dimengerti. Kemudian, beberapa tata letak kurang pas
sehingga tulisan sulit dibaca dan terlalu banyak gambar. Selain itu, hal yang
sangat disayangkan adalah isi buku ini dicetak dalam hitam putih atau tidak
berwarna.
Buku How to Master Your Habits memiliki banyak kelebihan, terutama dalam hal isi. Buku ini sangat direkomendasikan untuk anda yang sedang dalam proses pengembangan diri (self improvement) ataupun ingin berubah menjadi lebih baik. Karena buku ini tidak hanya memberikan motivasi, tapi juga menjelaskan kepada anda bagaimana menguasai keahlian yang anda inginkan dengan menguasai habits anda.
Oleh Aufar Rizky Alfathan